follow me @wirhii

Selasa, 02 Januari 2018

Review Novel : Khadijah - Ketika Rahasia Mim Tersingkap

Asslamualaikum wr. wb
Menulis akan menuntunku untuk selalu mengingat, mengingat moment apa saja yang pernah kulalui, dan dapat kuamalkan degan cara berbagi. Untuk itu kali ini saya mau menulis review dari salah satu novel yang sebenarnya sudah lama saya selesai baca. yaitu Khadijah - Ketika Rahasia Mim Tersingkap karya Sibel Eraslan. Berikut ini informasi mengenai pengarang, penerbit, penerjemah, dll. 



Judul               : Khadijah - Ketika Rahasia Mim Tersingkap
Resensator       : Rama Zonalia
Pengarang       : Sibel Eraslan
Penerjemah      : Ahmad Saefudin                 
Penerbit           : Kaysa Media
Edisi Penerbit  : Februari 2013
Tebal               : 387 halaman + xxxi

Novel ini saya beli pada tahun 2015, awalnya saya membeli novel ini karena tertarik dengan sinopsis yang ada sampul belakang buku ini. Selain itu, saya sendiri juga penasaran sama kisah romantika antara Rasul Allah swt dan  ibunda kota Mekah :) Novel ini ditulis oleh seorang penulis dari Turkey yang bernama Sibel Eraslan. So, as you know saya baca novel ini dalam terjemahan Indonesianya. Jika saya liat dari biografi singkat penulis yang tertera di halaman paling belakang novel ini, beliau menulis novel ini dengan melakukan riset yang sangat dalam. Oh iya, novel ini merupakan salah satu novel serial 4 wanita penghuni surga di mana selain Khadijah 3 diantaranya adalah Asiyah, Maryam, dan Fatimah. Masing - masing novel punya sub judulnya sendiri, untuk Khadijah sub judulnya adalah Ketika Rahasia Mim Tersingkap. Saat membaca sub judul well saya sendiri bisa langsung menebak kalo mim adalah Muhammad saw. 

Novel ini menceritakan tentang biografi dari Khadijah binti Khuwaylid yang merupakan istri pertama Rasulullah Muhammad saw. Berbicara tentang biografi, di otak kita langsung terbayang mengenai sejarah. Jadi, novel ini menceritakan tentang Khadijah mulai saat beliau masih kecil hingga beliau menemui ajal menghadap Allah swt.  Kisah dari novel ini diawali oleh kisah ibunda Hajar istri dari nabi Ibrahim yang harus berjuang di teriknya matahari di tengah - tengah bukit padang pasir (sekarang dikenal dengan bukit safa dan marwah) untuk memenuhi ujian dari Allah swt. Kalo kalian ingat kembali kisah nabi Ismail dan air zam - zam maka kalian akan mengingat kembali keikhlasan dari seorang perempuan muda yang ikhlas menjalani ujian dari Tuhan yang maha esa. setelah nabi Ismail dewasa, beliau bersama dengan ayahnya nabi ibrahim membangun Kakbah. Dan tiba saatnya beberapa tahun setelah itu, datanglah pasukan gajah yang ingin menghancurkan kakbah namun tidak berhasil karena kuasa Allah swt.

Setelah itu kisah dari ibunda hajar pun berlanjut ke kisah Khadijah binti Khuwaylid yang merupakan wanita terpandang di Mekah. Penulis sangat kuat dalam mendeskripsikan karakter dari bunda Khadijah sehingga pembaca paham betul dengan hal tersebut. Novel ini banyak sekali mengandung puisi, kalimat, syair yang indah dari sang penulis dalam mendeskripsikan Khadijah. Mungkin yang tidak terlalu suka dengan novel bergaya sastra lama akan sulit memahami kalimat - kalimat dalam novel ini. Selain menceritakan tokoh Khadijah, orang - orang terdekat Khadijah pun diceritakan dalam novel ini termasuk Nabi Muhammad saw, Abu Thalib, Abu jahal, Ali bin Abu Thalib, Waraqah, Berenis, Dujayah, Zainab, Fatimah, dan disebutkan pula semua nama anak - anak dari bunda Khadijah. 

Kisah kebersamaan Khadijah dengan nabi Muhammad diawali dengan pertemuan pertama mereka saat Khadijah meminta bantuan seorang pedagang untuk membantunya dalam berdagang, dan Muhammad saw lah yang terpilih. Sebelum pertemuan itu ternyata Khadijah melalui hari - hari yang sulit karena kesepian hingga akhirnya ia pun bermimpi, paman Khadijah Waraqah menafsirkan mimpi dari Khadijah bahwa ia akan menikah dengan Nabi terakhir. Setelah itu dikisahkan pula perjuangan Khadijah dalam membantu Rasulullah saw berdakwah setelah memperoleh wahyu. Dari sini saya jadi paham betul bahwa dibalik kesuksesan seorang pria ada wanita perkasa di sampingnya, di balik kesuksesan dakwah Rasulullah saw ada bunda Khadijah yang perkasa di sampingnnya. Yang menyelimuti rasulullah adalah Khadijah, yang memeluk Rasulullah adalah Khadijah, yang melahirkan anak - anak Rasulullah adalah Khadijah.

Bagian Favorite saya dari novel ini adalah sebagai berikut :

Mim simbol kasih sayang Allah.Mim suatu harta karun tersembunyi yang diidamkan. Allah adalah Awal dan Akhir, awal dan akhir segalanya. Salah satu sifat Allah adalah selalu melanjutkan apa yang Dia kerjakan tanpa ada halangan. Oleh karena itu, orang yang disebut sebagai kekasih-Nya adalah kekasih abadi-Nya. Allah memilih Khadijah sebagai tempat dan penghias segel. Khadijah adalah “Pelindung Segel”.Maka pahamilah mengapa bentuk huruf “Kha” mengingatkan kita pada atap rumah. Dan mengapa tangan huruf Kha terbuka menghadap langit, pahamilah ini semua, bukankah hati runanimu dan lihatlah tangan huruf Kha. Kamu akan menemukan tangan-tangan kasih sayang Khadijah yang ditugaskan untuk melindungi Kekasih Allah.

“Demikian pula saat menantikan kedatangan seorang pemuda yang melakukan perjalanan dagang dari tempat yang sangat jauh. Ia menuliskan huruf “mim” di udara. Seolah-olah garis-garis di udara tampak seperti sebuah rerimbunan pulau yang menghijau. Bagai mentari atau bintang-bintang di angkasa; seperti rahasia yang kemudian menggambarkan mata kekasihnya”


“Ketika mendaki gunung Hira, Rasulullah kadang berada di depan, kadang disamping atau mengenggam tangganya. Namun, sekali lagi tanpa mengucapkan satu kata. Mereka menemukan bahasa baru selama melakukan pendakian. Bahasa itu tidak memiliki suara dan huruf. Kekuatan hati dan cinta menjauhkan mereka dari bahasa dan bicara. Kehidupan mereka telah saling terbuka secara langsung. Merasakan cinta tanpa perlu ada tanggung jawab atas kata, beban kalimat, dan rangkaian huruf. Seperti perempuan lain, Khadijah tentu ingin mendengarkan apa yang dia cintai, sukai dan akui. Namun, Gunung Hira mengajarkan sesuatu yang berbeda tentang cinta. Merasakan daripada mendengarkan. Saling memandang daripada berbicara”

“pada saat suaminya mendaki, khadijah sendiri atau pembantunya mengawasi Rasulullah untuk mengontrol kesehatan dan kebutuhannya. Ketika beberapa kali tidak sabar menunggu, Khadijah akan pergi sendiri secara sembunyi-sembunyi. Dia tinggal diantara lubang gunung yang tak jauh dari gua tempat suaminya berada. Dia tidak pernah meninggalkan Rasulullah sendirian”

dan..Allah mengaruniakiku putra-putri bukan dari yang lain, melainkan darinya”
Suatu hari, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca seraya bersabda kepada para sahabat disekitarnya :
“Allah tidak pernah memberikanku wanita yang lebih mulia daripada Khadijah. DIsaar manusia tidak percaya, dia sendiri yang percaya.Ketika semua orang mendustakan diriku, dia sendiri yang menerimaku. Ketika manusia berlarian dariku, ia melindungiku, baik ketika ada maupun tiada..
sekian dulu review dari saya, nantikan review selanjutnya :)
Wassalamualaikum wr. wb

1 komentar: