follow me @wirhii

Selasa, 12 Agustus 2014

My little Give up

10:33 PM 0 Comments
Assalamualaikum
Untaian kalimat kuceritakan mewakili perasaan haru bimbang serta  kecewa Yang berubah menjadi rasa syukur hingga timbul semangat yang menggebu terhadap sebuah kejadian yang membuat saya sempat menjadi orang yang berputus asa atas pemberian nikmat Allah Swt.
Pernahkah readers merasa sangat tersudut akan suatu hasil yang gagal  saat kita sudah yakin bahwa diri kita amatlah benar,  bahwa diri kita sudah melampui usaha yang sangat  banyak dan tidak keluar dari jalur halal yang sudah menjadi perintahNya?
Baru ini saya merasakan hal itu. Saya selalu menyalahkan beberapa oknum dengan timbulnya suuzhon yang sungguh berlebihan karena merasa diri saya lah yang paling benar, astagfirullah... sungguh sikap saya ini amatlah salah. Bukannya saya mau mengumbar aib sendiri, hanya saja saya mau berbagi pengalaman. Saya menulis pengalaman ini  bukan karena saya sudah menjadi orang sukses toh tahun ini saya masih berstatus mahasiswa baru ^^ , saya menulis pengalaman ini supaya kelak nanti jika saya membacanya saya akan tersenyum sendiri.
This is the story; Dari dulu saya bercita ingin menjadi seorang yang memakai jas putih dengan stetoskop bergantungan di leher, menolong pasien-pasien  yang membutuhkan hingga melihat keserian di wajah mereka karena sembuh dari penyakitnya. Yah itu cita - cita saya sejak kecil, awal cita itu tumbuh dalam diri saya saat pertama kali memandang dokter hebat yang bisa menebak sesuatu yang saya sembunyikan dari mama, waktu sd mama selalu melarang saya minum es karena amandel saya sering membengkak. Tiba pada saat saya terserang penyakit,  mama bawa saya ke dokter. Saat itu juga dokter itu langsung menebak kalau saya suka minum es atau makan coklat yang berlebihan, dengan pemikiran yang masih sangat polos saya langsung kagum kepada sang dokter karena bisa menebak sesuatu yang saya lakukan secara sembunyi2.
Pemikiran polos waktu masih sd  yang masih saya ingat dan kadang tertawa sendiri  adalah  "Dokter itu hebat dan ajaib buktinya mereka tahu apa saja yang saya makan, pokoknya kalau besar nanti saya harus jadi dokter supaya bisa hebat dalam menebak - nebak "
Mulai saat itulah saya tak henti - hentinya berusaha dan belajar supaya suatu saat nanti bisa menjadi dokter.
Cerita kedua yang membuat saya semakin mempertahankan cita dari kecil ini ketika kakek saya meninggal dunia karena penyakit kanker, dengan tekad saya berusaha untuk belajar keras, begadang tengah malam, bimbel agar saya bisa masuk ke PTN  yang saya inginkan jurusan kedokteran .
SNMPTN, saingannya bukan puluhan orang tapi ribuan orang dari seluruh siswa/i di negeri Ini and decision is i am not success  :(  SBMPTN, saingannya melebihi SNMPTN karena tidak hanya siswa/i tahun ini saja. Saingannya juga berasal dari siswa/i tahun sebelumnya and again i'm not success.
Depresi,  menangis,  marah hingga kecewa terhadap diri sendiri. Selalu merasa kalau usaha saya sudah banyak tapi hasilnya masih nol. Allah swt not listen my du'a, Dia tidak sayang sama saya. Astagfirullah... summa astagfirullah saking saya marahnya saya malah menyalahkan Tuhan yang tidak hanya memberikan satu nikmat melainkan nikmat yang tak bisa terhitung jumlahnya.
Introspeksi, itu yang kemudian saya lakukan. Bukan memperbaiki usaha, melainkan memperbaiki pemikiran tentangNya. Saya meyakiniNya dan bertawaqal kepadaNya, semua sudah tertulis di Lahwun Mahfuz. Pasti ada jalan untuk saya bisa memulai hal baru walaupun tidak untuk menjadi dokter.
Alhamdulillah wa Syukurillah saya mengikuti program bebas test di salah satu PTS dan saya lulus di Fakultas Farmasi. Saat itu pula terpikir di benak jangan menganggap tempatlah yang menjadi acuan untuk sukses nantinya, acuan yang paling benar adalah diri sendiri yang melakukan usaha maksimal dan disertai dengan doa yang khusyuk "Ikhtiar, Tawaqal, and Believe Allah SWT decision". Sesuatu yang tak pernah terpikirkan bisa datang karena sudah menjadi PilihanNYA, hingga menjadi pelekat di dalam diri saya kalau pilihaNYA yang paling benar. PilihaNYA yang paling terbaik.
Bismillah,  saat ini juga saya akan mulai lagi dari awal supaya suatu saat nanti bisa menjadi pharmacist yang hebat dan berguna. Semoga Allah senantiasa terus memberi petunjuk hingga saya bisa berada di jalur yang benar. Amin ya rabbal alamin, Amin ya Allahu Rabbi
Wassalamualaikum..